Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan
bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran
yang utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan
keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh
kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun
proses fonologis lainnya. Dalam wujud tulisan berhuruf Latin, kalimat dimulai
dengan huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau
tanda seru (!). Sementara itu, di dalamnya disertakan pula berbagai tanda baca
seperti koma (,), titik dua (:), tanda pisah (-), dan spasi. Tanda titik, tanda
tanya, dan tanda seru sepadan dengan intonasi akhir, sedangkan tanda baca lain
sepadan dengan jeda. Spasi yang mengikuti tanda titik, tanda tanya, dan tanda
seru melambangkan kesenyapan. (Alwi, dkk.
2003: 311).
Unsur-unsur Kalimat
Subjek atau pokok kalimat
merupakan unsur utama kalimat. Subjek menentukan kejelasan makna kalimat.
Penempatan subjek yang tidak tepat dapat mengaburkan makna kalimat. Keberadaan
subjek dalam kalimat berfungsi
1.
Membentuk kalimat dasar, kalimat luas, kalimat
tunggal, kalimat majemuk
2.
Memperjelas makna
3.
Menjadi pokok pikiran
4.
Menegaskan/memfokuskan makna
5.
Memperjelas pikiran ungkapan, dan
6.
Membentuk kesatuan pikiran (Widjono, 2011: 148).
Ciri-ciri subjek menurut
Widjono (2011: 148) dan Mulyono (2012: 47) yaitu sebagai berikut
:
1.
Jawaban atas pertanyaan apa atau siapa
2.
Berupa kata atau frase benda (nomina), subjek
berupa kata
3.
Disertai kata tunjuk ini atau itu
4.
Disertai pewatas yang
5.
Tidak didahului preposisi: di, dalam, pada,
kepada, bagi, untuk, dari, menurut
6.
Tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi
dapat dengan kata bukan
7.
Merupakan bagian kalimat yang diterangkan oleh
predikat
8.
Diikuti salah satu kata kerja gabung ialah,
adalah, merupakan, atau menjadi
9.
Berpartikel –nya.
Predikat Seperti halnya
dengan subjek, predikat kalimat kebanyakan muncul secara eksplisit. Keberadaan
predikat dalam kalimat berfungsi
1.
Membentuk kalimat dasar, kalimat tunggal,
kalimat luas, kalimat majemuk
2.
Menjadi unsur penjelas, yaitu memperjelas
pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan menentukan kejelasan makna kalimat
3.
Menegaskan makna,
4.
Membentuk kesatuan pikiran, dan
5.
Sebagai sebutan (widjono, 2011: 148).
Ciri-ciri predikat menurut Widjono (2011: 149) yaitu sebagai berikut.
1.
Jawaban atas pertanyaan mengapa (melakukan apa),
bagaimana, berapa, dan apa sang
2.
Dapat diingkarkan dengan tidak atau bukan
3.
Dapat didahului keterangan aspek: akan, sudah,
sedang, selalu, hampir
4.
Dapat didahului keterangan modalitas: sebaiknya,
seharusnya, seyogyanya, mesti, dll
5.
Tidak didahului kata yang, jika didahului yang
predikat berubah fungsi menjadi perluasan subjek.
6.
Didahului kata adalah, ialah, yaitu, yakni
7.
Predikat dapat berupa kata benda, kata kerja,
kata sifat, atau bilangan
Objek dalam kalimat
bergantung pada jenis predikat kalimat serta ciri khas objek itu sendiri.
Predikat kalimat yang berstatus transitif mempunyai objek. Biasanya, predikat
ini berupa kata kerja berkonfiks me-kan, atau me-i, misalnya mengambilkan,
mengumpulkan, mengambili, melempari, mendekati. Dalam kalimat, objek berfungsi
:
1.
Membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat
transitif
2.
Memperjelas makna kalimat, dan
3.
Membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran (Widjono, 2011: 149).
Ciri-ciri objek menurut Widjono
(2011: 150) yaitu sebagai berikut.
1.
Berupa kata benda
2.
Tidak didahului kata depan
3.
Mengikuti secara langsung di belakang predikat
transitif
4.
Jawaban apa atau siapa yang terletak di belakang
predikat transitif
5.
Dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat dipasifkan
Pelengkap adalah unsur
kalimat yang berfungsi melengkapi informasi, mengkhususkan objek, dan
melengkapi struktur kalimat (Widjono,
2011: 150).
Ciri-ciri pelengkap menurut Widjono (2011: 150) yaitu sebagai berikut :
1.
Bukan unsur utama, tetapi tanpa pelengkap
kalimat itu tidak jelas dan lengkap
2.
Terletak di belakang predikat yang bukan kata kerja
transitif.
Keterangan kalimat
berfungsi menjelaskan atau melengkapi informasi pesanpesan kalimat. Tanpa
keterangan, informasi menjadi tidak jelas. Hal ini dapat dirasakan kehadirannya
terutama dalam surat undangan, laporan penelitian, dan informasi yang terkait
dengan tempat, waktu, sebab, dan lain-lain (Widjono,
2011: 150)
Ciri-ciri keterangan menurut Widjono (2011: 151) yaitu sebagai berikut :
1.
Bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa
keterangan, pesan menjadi tidak jelas, dan tidak lengkap, misalnya surat
undangan, tanpa keterangan tidak komunikatif
2.
Tempat tidak terikat posisi, pada awal, tengah,
atau akhir kalimat
3.
Dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat,
sebab, akibat, syarat, cara, posesif (posesif ditandai kata meskipun, walaupun,
atau biarpun
4.
Dapat berupa keterangan tambahan dapat berupa
aposisi, misalnya keterangan tambahan subjek, tidak dapat menggantikan subjek,
sedangkan aposisi dapat menggantikan subjek.
Konjungsi Menurut Widjono, konjungsi adalah bagian kalimat
yang berfungsi menghubungkan (merangkai) unsur-unsur kalimat dalam sebuah
kalimat (yaitu subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan), sebuah
kalimat dengan kalimat lain, dan sebuah paragraf dengan paragraf lain.
Konjungsi dibagi menjadi dua, yakni perangkai intrakalimat dan perangkai antarkalimat.
Perangkai intrakalimat berfungsi menghubungkan unsur atau bagian dengan unsur
atau bagian kalimat yang lain di dalam sebuah kalimat. Adapun perangkai
antarkalimat berfungsi menghubungkan kalimat atau paragraf yang satu dengan
kalimat atau paragraf yang lain. Bagian perangkai antarkalimat sering juga
disebut dengan istilah transisi. Kata-kata transisi sangat membantu dalam
menghubungkan gagasan sebelum dan sesudahnya baik antarkalimat maupun
antarparagraf.
Modalitas Menurut Widjono, modalitas dalam sebuah kalimat
sering disebut keterangan predikat. Modalitas dapat mengubah keseluruhan makna
sebuah kalimat. Dengan modalitas tertentu makna kalimat dapat berubah menjadi
sebuah pernyataan yang tegas, ragu, lembut, pasti, dan sebagainya. Fungsi
modalitas dalam kalimat:
1.
Mengubah nada: dari nada tegas menjadi ragu-ragu
atau sebaliknya, dari nada keras menjadi lembut atau sebaliknya. Ungkapan yang
dapat digunakan antara lain: barangkali, tentu, mungkin, sering, sungguh.
2.
Menyatakan sikap, misal jika ingin mengungkapkan
kalimat dengan nada kepastian dapat digunakan ungkapan: pasti, pernah, tentu,
sering, jarang, kerapkali.
Pola Kalimat
Pola Kalimat yang
jumlah dan ragamnya begitu banyak, pada hakikatnya disusun berdasarkan
pola-pola tertentu yang amat sedikit jumlahnya. Penguasaan pola kalimat akan
memudahkan pemakai bahasa dalam membuat kalimat yang benar secara gramatikal.
Selain itu, pola kalimat dapat menyederhanakan kalimat sehingga mudah dipahami
oleh orang lain. 20 Kemudahan itu dapat dirasakan pemakai bahasa dalam
mengekspresikan ideidenya dan dalam memahami informasi yang diungkapkan oleh
orang lain sehingga dapat memperkecil kesalahpahaman dalam berkomunikasi.
a.
Pola Dasar Kalimat Kalimat dasar adalah kalimat
yang terdiri atas satu klausa, unsur-unsurnya lengkap, susunan unsur-unsurnya
menurut urutan yang paling umum, dan tidak mengandung pertanyaan atau
pengingkaran. Pola kalimat dasar memiliki ciri-ciri :
1.
Berupa kalimat tunggal (satu S, satu P, satu O,
satu Pel, dan satu Ket)
2.
Sekurang-kurangnya terdiri atas satu subjek dan
satu predikat
3.
Selalu di awali dengan subjek
4.
Berbentuk kalimat aktif
5.
Unsur tersebut ada yang berupa kata dan ada yang
berupa frase Dapat dikembangkan menjadi
kalimat luas dengan memperluas subjek, predikat, objek, dan keterangan.
Contoh-contoh kalimat:
Berdasarkan pola dasarnya, Badudu (1990:32) mengungkapkan
pola:
a.
S-P :
Aris tidur.
b.
S-P-O :
Alya makan nasi.
c.
S-P-Pel :
Cincinnya bertahtakan berlian.
d.
S-P-K :
Karis pergi ke Taman Safari.
e.
S-P-O-Pel :
Ihsan menamai kucingnya Ligo.
f.
K-S-P-O-Pel :
Setiap pagi Bu Diah membuatkan
anak-anaknya roti panggang.
g.
S-P-O-K :
Erisa minum susu putih setiap pagi.
h.
S-P-O-Pel-K :
Semua anggota keluarga sedih ketika
kakek meninggal.
Sumber :
1.
http://digilib.unila.ac.id/1012/8/BAB%20II.pdf
diakses pada 18 Oktober 2015
2.
http://rafidyazmi.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-unsur-dan-pola-kalimat_7878.html diakses pada 18 Oktober 2015 pukul 20.34 WIB
No comments:
Post a Comment