A. Arti Kepemimpinan
Menurut
James A.F Sinner, kepemimpinan ialah
proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan tugas dari
sekelompok anggota nya. Tidak berbeda jauh dengan pendapat Prof Kadarman S.I
dan Drs. Yusuf Udaya mengartikan kepemimpinan sebagai seni atau proses untuk
mempengaruhi dan mengarahkan orang lain agar mereka mau berusaha mencapai
tujuan yang hendak dicapai oleh kelompok.
B. Tipologi Kepemimpinan
1. Tipe
Otoriter
Adalah tipe pemimpin yang
berbagai kegiatan yang akan dilakukan dan penetapan keputusan ditentukan sendiri oleh pemimpin semata-mata.(tidak memberi kesempatan pada bawahan)
berbagai kegiatan yang akan dilakukan dan penetapan keputusan ditentukan sendiri oleh pemimpin semata-mata.(tidak memberi kesempatan pada bawahan)
2. Tipe
Demokratis;
Adalah tipe pemimpin yang berbagai
kegiatan yang akan dilakukan dan penetapan keputusan ditentukan bersama antara
pemimpin dengan bawahan.(memberi kesempatan partisipasi pada bawahan)
3. Tipe
Liberal;
Adalah tipe pemimpin yang berbagai
kegiatan dan penetapan keputusan lebih banyak diserahkan pada bawahan.(memberi
kebebasan pada bawahan)
4. Tipe
Populis;
Adalah tipe pemimpin yang mampu
membangun rasa solidaritas pada bawahan atau pengikutnya.
5. Tipe
Karismatik;
Adalah tipe pemimpin yang memiliki nilai
ciri khas kepribadian yang istimewa atau wibawa yang tinggi sehingga sangat
dikagumi dan mempunyai pengaruh yang besar terhadap bawahan atau pengikutnya.
6. Tipe
Kooperatif;
Dimaksudkan sebagai kepemimpinan cirri khas
Indonesia, yaitu kepemimpinan yang memiliki jiwa Pancasila, yang memilki wibawa
dan daya untuk membawa serta dan memimpin masyarakat lingkungannya kedalam
kesadaran kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam perkembangannya
terdapat tiga tipologi kepemimpinan sebagai berikut:
1.
Tipe tertutup : tipe pemimpin yang tidak
menginformasikan keadaan organisasi kepada para bawahan walaupun dalam batas-batas tertentu.
2.
Tipe terbuka : tipe pemimpin yang
menginformasikan keadaan organisasi kepada para bawahan, sehingga bawahan dalam
batas-batas tertentu mengetahui keadaan organisasi.
3.
Tipe moderat : tipe pemimpin yang
berorientasi pada iman, ilmu, amal, serta berwawasan lingkungan dan visi misi
depan.
C. Faktor – faktor yang Mempengaruhi
Kepemimpinan
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kepemimpinan adalah sebagai berikut :
a. Faktor Kemampuan
Personal
Pengertian kemampuan adalah kombinasi antara potensi sejak pemimpin dilahirkan ke dunia sebagai manusia dan faktor pendidikan yang ia dapatkan. Jika seseorang lahir dengan kemampuan dasar kepemimpinan, ia akan lebih hebat jika mendapatkan perlakuan edukatif dari lingkungan, jika tidak, ia hanya akan menjadi pemimpin yang biasa dan standar. Sebaliknya jika manusia lahir tidak dengan potensi kepemimpinan namun mendapatkan perlakuan edukatif dari lingkunganya akan menjadi pemimpin dengan kemampuan yang standar pula. Dengan demikian antara potensi bawaan dan perlakuan edukatif lingkungan adalah dua hal tidak terpisahkan yang sangat menentukan hebatnya seorang pemimpin.
Pengertian kemampuan adalah kombinasi antara potensi sejak pemimpin dilahirkan ke dunia sebagai manusia dan faktor pendidikan yang ia dapatkan. Jika seseorang lahir dengan kemampuan dasar kepemimpinan, ia akan lebih hebat jika mendapatkan perlakuan edukatif dari lingkungan, jika tidak, ia hanya akan menjadi pemimpin yang biasa dan standar. Sebaliknya jika manusia lahir tidak dengan potensi kepemimpinan namun mendapatkan perlakuan edukatif dari lingkunganya akan menjadi pemimpin dengan kemampuan yang standar pula. Dengan demikian antara potensi bawaan dan perlakuan edukatif lingkungan adalah dua hal tidak terpisahkan yang sangat menentukan hebatnya seorang pemimpin.
b. Faktor Jabatan
Pengertian jabatan adalah struktur kekuasaan yang pemimpin duduki. Jabatan tidak dapat dihindari terlebih dalam kehidupan modern saat ini, semuanya seakan terstrukturifikasi. Dua orang mempunyai kemampuan kepemimpinan yang sama tetapi satu mempunyai jabatan dan yang lain tidak maka akan kalah pengaruh. sama-sama mempunyai jabatan tetapi tingkatannya tidak sama maka akan mempunya pengarauh yang berbeda.
Pengertian jabatan adalah struktur kekuasaan yang pemimpin duduki. Jabatan tidak dapat dihindari terlebih dalam kehidupan modern saat ini, semuanya seakan terstrukturifikasi. Dua orang mempunyai kemampuan kepemimpinan yang sama tetapi satu mempunyai jabatan dan yang lain tidak maka akan kalah pengaruh. sama-sama mempunyai jabatan tetapi tingkatannya tidak sama maka akan mempunya pengarauh yang berbeda.
c. Faktor Situasi dan
Kondisi
Pengertian situasi adalah kondisi yang melingkupi perilaku kepemimpinan. Disaat situasi tidak menentu dan kacau akan lebih efektif jika hadir seorang pemimpin yang karismatik. Jika kebutuhan organisasi adalah sulit untuk maju karena anggota organisasi yang tidak berkepribadian progresif maka perlu pemimpin transformasional. Jika identitas yang akan dicitrakan oragnisasi adalah religiutas maka kehadiran pemimpin yang mempunyai kemampuan kepemimpinan spritual adalah hal yang sangat signifikan. Begitulah situasi berbicara, ia juga memilah dan memilih kemampuan para pemimpin, apakah ia hadir disaat yang tepat atau tidak.
Pengertian situasi adalah kondisi yang melingkupi perilaku kepemimpinan. Disaat situasi tidak menentu dan kacau akan lebih efektif jika hadir seorang pemimpin yang karismatik. Jika kebutuhan organisasi adalah sulit untuk maju karena anggota organisasi yang tidak berkepribadian progresif maka perlu pemimpin transformasional. Jika identitas yang akan dicitrakan oragnisasi adalah religiutas maka kehadiran pemimpin yang mempunyai kemampuan kepemimpinan spritual adalah hal yang sangat signifikan. Begitulah situasi berbicara, ia juga memilah dan memilih kemampuan para pemimpin, apakah ia hadir disaat yang tepat atau tidak.
D.
Implikasi Manajerial
Dalam teori manajerial
grid terdapat dua orientasi yang dijadikan ukuran yaitu berfokus pada manusia
dan pada tugas. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya hubungan antar individu
dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepada bawahan. Sebagai seorang pemimpin,
bertugas memberikan arahan serta bimbingan terhadap bawahannya, sehingga mereka
dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Implikasi teori ini terhadap system
komunikasi organisasi adalah bahwa teori ini memandang pentingnya komunikasi
dalam menjalankan kepemimpinan dengan lima gaya yang berbeda dari para
pemimpin. Adanya orientasi terhadap dua aspek tersebut menunjukkan bahwa
kepemimpinan dalam organisasi harus memperhatikan hubungan antar individu satu
dengan lainnya sebagai motivasi dalam mengerjakan tugas. Pemimpin yang baik
adalah pemimpin yang mampu terjun diberbagai kalangan baik itu dengan para
pimpinan lainnya, maupun dengan bawahan sebagai asset berharga organisasi.
Semua ini terjalin apbila pemimpin tersebut memiliki pendekatan perilaku yang
baik. Hal ini membutuhkan komunikasi yang efektif.
Daftar
Pustaka
Kertonegoro, Sentanoe. 1994. Manajemen Organisasi.
Jakarta: PT. Sumber Bahagia http://www.majalahpendidikan.com/2011/03/hal-hal-yang-mempengaruhi-kepemimpinan.html
Mujiono, Imam. 2002. Kepemimpinan dan Keorganisasian.
Yogyakarta: UII Press
http://www.academia.edu/7119898/Faktor_Kepemimpinan
No comments:
Post a Comment