Definisi
Keputusan
Dari teori kemungkinan
yang merupakan konsekuensi dari beberapa
keputusan yang telah dievaluasi. Teori Keputusan digunakan
untuk berbagai macam ilmu bidang study, terutama bidang ekonomi.
mengenai cara manusia memilih pilihan diantara pilihan-pilihan yang tersedia
secara acak guna mencapai tujuan yang hendak diraih (Hansson, 2005)
Jenis
jenis keputusan
Berdasarkan keputusan
yang harus diambil oleh level manajemen di perusahaan jenis keputusan terdiri
atas:
1. Keputusan
Strategis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dalam sebuah
perusahaan.
2. Keputusan
Taktis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen menengah.
3. Keputusan
Operasional, adalah keputusan yang dibuat oleh tingkat manajemen yang paling
bawah, misalnya operator mesin di lantai produksi.
Oleh Herbert Simon
secara umum membedakan antara dua jenis keputusan, yaitu:
1.
Keputusan yang terstruktur (structured decision)
Keputusan
yang terstruktur adalah keputusan yang terstruktur atau yang muncul berulang
– ulang dan rutin, dibuat menurut kebiasaan, aturan, serta prosedur
tertulis maupun tidak.
· Sifat
Keputusan Terstruktur:
1. Berulang-ulang
2. Rutin
3. Mudah
dipahami
4. Memiliki
pemecahan yang standar berdasarkan analisa kuantitatif
Contoh: Strategi
pemasaran untuk produk baru, pemberian cuti, pengambilan tugas terakhir, dll
· Sifat
Keputusan Semi Terstruktur:
1. Peraturan
tidak lengkap
2. Sebagian
structured dan sebagian unstructured
Contoh: Pemberian
kredit, personalia, pemberian dana rehabilitasi sekolah, pemeliharaan jalan,
dll.
2.
Keputusan yang tidak terstruktur (unstructured decision)
Keputusan yang tidak
terprogram apabila keputusan baru pertama kali muncul dan tidak tersusun
(unstructured). Keputusan semacam itu memerlukan penanganan khusus, untuk
memecahkan masalah, karena belum ada pedoman khusus dalam menangani masalah
tersebut. Keputusan tidak terstruktur tidak mempunyai suatu aturan yang baku,
tergantung pada jenis masalahnya.
· Sifat
Keputusan Tidak Terstruktur:
1. Tidak
berulang dan rutin
2. Tidak
ada model untuk memecahkan masalah ini
3. Butuh
intuisi
4. Tidak
ada solusi langsung yang bisa dipakai untuk problem yang masih kabur dan cukup
kompleks
5. Kebijakan
yang ada belum menjawab
Faktor
yang mempengaruhi pengambilan keputusan
1. Posisi
/ Kedudukan
Dalam kerangka pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seseorang dapat dilihat dalam hal berikut.
-) Letak posisi; dalam hal ini apakah is sebagai pembuat keputusan (decision maker), penentu keputusan (decision taker) ataukah staf (staffer).
-) Tingkatan posisi; dalam hal ini apakah sebagai strategi, policy, peraturan, organisasional, operasional, teknis.
Dalam kerangka pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seseorang dapat dilihat dalam hal berikut.
-) Letak posisi; dalam hal ini apakah is sebagai pembuat keputusan (decision maker), penentu keputusan (decision taker) ataukah staf (staffer).
-) Tingkatan posisi; dalam hal ini apakah sebagai strategi, policy, peraturan, organisasional, operasional, teknis.
2. Masalah
Masalah atau problem adalah apa yang menjadi peng-halang untuk tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan daripada apa yang diharapkan, direncanakan atau dikehendaki dan harus diselesaikan.
Masalah dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu :
-) Masalah terstruktur (well structured problems), yaitu masalah yang logis, dikenal dan mudah diidentifikasi.
-) Masalah tidak terstruktur (ill structured problems), yaitu masalah yang masih baru, tidak biasa, dan informasinya tidak lengkap.
Masalah berdasarkat sifat dapat dibagi sebagai berikut :
-) Masalah rutin, yaitu masalah yang sifatnya sudah tetap, selalu dijumpai dalam hidup sehari-hari.
-) Masalah insidentil, yaitu masalah yang sifatnya tidak tetap, tidak selalu dijumpai dalam hidup sehari-hari.
Masalah atau problem adalah apa yang menjadi peng-halang untuk tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan daripada apa yang diharapkan, direncanakan atau dikehendaki dan harus diselesaikan.
Masalah dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu :
-) Masalah terstruktur (well structured problems), yaitu masalah yang logis, dikenal dan mudah diidentifikasi.
-) Masalah tidak terstruktur (ill structured problems), yaitu masalah yang masih baru, tidak biasa, dan informasinya tidak lengkap.
Masalah berdasarkat sifat dapat dibagi sebagai berikut :
-) Masalah rutin, yaitu masalah yang sifatnya sudah tetap, selalu dijumpai dalam hidup sehari-hari.
-) Masalah insidentil, yaitu masalah yang sifatnya tidak tetap, tidak selalu dijumpai dalam hidup sehari-hari.
3. Situasi
Situasi adalah keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu sama lain, dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang hendak kita perbuat.
Faktor-faktor itu dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut.
-) Faktor-faktor yang konstan (C), yaitu faktor-faktor yang sifatnya tidak berubah-ubah atau tetap keadaanya.
-) Faktor-faktor yang tidak konstan, atau variabel (V), yaitu faktor-faktor yang sifatnya selalu berubah-ubah, tidak tetap keadaannya.
Situasi adalah keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu sama lain, dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang hendak kita perbuat.
Faktor-faktor itu dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut.
-) Faktor-faktor yang konstan (C), yaitu faktor-faktor yang sifatnya tidak berubah-ubah atau tetap keadaanya.
-) Faktor-faktor yang tidak konstan, atau variabel (V), yaitu faktor-faktor yang sifatnya selalu berubah-ubah, tidak tetap keadaannya.
4. Kondisi
Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya gerak, daya ber-buat atau kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut merupakan sumber daya-sumber daya.
Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya gerak, daya ber-buat atau kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut merupakan sumber daya-sumber daya.
5. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan organisasi, maupun tujuan usaha, pada umumnya telah tertentu/ telah ditentukan. Tujuan yang ditentukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau objective.
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan organisasi, maupun tujuan usaha, pada umumnya telah tertentu/ telah ditentukan. Tujuan yang ditentukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau objective.
Implikasi
Manajerial
Menurut kamus
besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri
dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini
adalah manajerial atau manajemen
Dalam manajemen terdapat
2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan
representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2. implikasi kebijakan meliputi sifat
substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_keputusan
diakses pada 14 Mei 2015 pukul 21.30
S.P. Hasibuan, Malayu. 2007. Manajemen Dasar,
Pengertian dan Masalah. Jakarta: PT. Bumi Aksara
http://sering-headache.blogspot.com/2013/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html diakses
pada 14 Mei 2015 pukul 21.39
Noor, Juliansyah. 2012. Penelitian Ilmu Manajemen.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
No comments:
Post a Comment