1.
Pengertian
dan Karakteristik Kelompok
Kelompok adalah
orang yang memiliki kepentingan yang sama dan memiliki beberapa landasan
interaksi yang sama. Mereka diikat bersama oleh serangkaian hubungan sosial
yang khas. Kelompok dapat terorganisasi secara ketat dan berjangka panjang,
namun juga dapat bersifat cair dan sementara. Kelompok dapat terdiri atas dua
orang (dyadlduo), tiga
orang (tryadltrio), empat
orang (kwartet), dan seterusnya
sampai puluhan atau bahkan ribuan orang.
Semakin banyak anggota
kelompok, semakin kecil kesempatan terjadinya interaksi sosial yang mendalam
antar-sesama anggota kelompok. Sebaliknya, semakin kecil atau sedikit jumlah
anggota kelompok, semakin besar kesempatan terjadinya interaksi sosial yang
mendalam antar-sesama anggota kelompok.
Menurut Smith (1945):
Kelompok sosial adalah
satu unit yang terdiri dari sejumlah organisme yang mempunyai persepsi kolektif tentang kesatuan mereka dan mempunyai kemampuan untuk berbuat dan bertingkah lahu dengan cara yang sama terhadap lingkungan.
satu unit yang terdiri dari sejumlah organisme yang mempunyai persepsi kolektif tentang kesatuan mereka dan mempunyai kemampuan untuk berbuat dan bertingkah lahu dengan cara yang sama terhadap lingkungan.
Dalam interaksi
personal, menurut Homans (1950): kelompok adalah sejumlah individu
berkomunikasi satu dengan yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya
tidak terlalu banyak.
Karakteristik
Kelompok (Sorsyth, 1979), yaitu:
1. Interaksi : Fisik, verbal,
nonverbal, emosional
2. Struktur : Pola
hubungan yang stabil diantara anggota
·
Role yang telah diharapkan dan seseorang
yang telah menduduki
·
Norma : Aturan yang mengidentifikasi
atau mendeskripsikan perilaku yang tepat
·
Relasi antar anggota
2.
Tahap
Pembentukan Kelompok
Model pembentukan suatu
kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman pada 1965. Teori ini dikenal
sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan
banyak ide-ide lain setelah konsep ini dicetuskan. Teori ini memfokuskan pada
cara suatu kelompok menghadapi suatu tugas mulai dari awal pembentukan kelompok
hingga proyek selesai.
Selanjutnya Tuckman
menambahkan tahap kelima yaitu adjourning dan transforming untuk melengkapi
teori ini.
1.
Forming
Pada tahap ini,
kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung
untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum
saling mengenal dan belum bisa saling percaya. Waktu banyak dihabiskan untuk
merencanakan, mengumpulkan infomasi dan mendekatkan diri satu sama lain.
2. Storming
Pada tahap ini kelompok
mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas yang mereka hadapi. Mereka
membahas isu-isu semacam masalah apa yang harus mereka selesaikan, bagaimana
fungsi mereka masing-masing dan model kepemimpinan seperti apa yang dapat
mereka terima. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasikan ide-ide
dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat
selesai. Namun ada pula beberapa
kelompok yang mandek
pada tahap ini. Tahap storming sangatlah penting untuk perkembangan suatu
kelompok. Tahap ini bisa saja menyakitkan bagi anggota kelompok yang
menghindari konflik. Anggota kelompok harus memiliki toleransi terhadap
perbedaan yang ada.
3. Norming
Terdapat kesepakatan
dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas.
Kelompok mulai menemukan haromoni seiring dengan kesepakatan yang mereka buat
mengenai aturan-aturan dan nilai-nilai yang digunakan. Pada tahap ini, anggota
kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat
kontribusi penting masing-masing anggota untuk kelmpok.
4. Performing
Kelompok pada tahap ini
dapat berfungsi dalam menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa
ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling
tergantung satu sama lainnya dan mereka saling respek dalam berkomunikasi.
Supervisor dari kelompok ini bersifat partisipatif. Keputusan penting justru
banyak diambil oleh kelompok.
5. Adjourning
dan Transforming
Ini adalah tahap yang
terakhir dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa
saja kembali pada tahap manapun ketika mereka mengalami perubahan
(transforming). Misalnya jika ada review mengenai goal ataupun ada perubahan
anggota kelompok.
Keunggulan dari teori
ini adalah menjadi suatu pedoman dalam pembentukan suatu kelompok. Sementara
itu keterbatasannya antara lain:
·
Model ini didesain untuk menjelaskan
tahap-tahap yang terjadi pada kelompok dengan ukuran kecil
·
Pada kenyataannya, proses kelompok tidak
linear seperti penjelasan pada teori Tuckman, namun lebih bersifat siklus.
·
Karakteristik tiap tahap tidak selalu
saklek seperti itu. Karena model ini berkaitan dengan perilaku manusia, maka
kadang tidak jelas ketika sebuah kelompok berpindah dari satu tahap ke tahap
lainnya. Mungkin saja terjadi tumpang tindih antar tahap tersebut.
·
Model ini tidak memperhitungkan peranan
yang harus diambil individu dalam kelompok
·
Tidak ada pedoman mengenai jangka waktu
mengenai perpindahan dari satu tahap ke tahap lainnya
3.
Kekuatan
Teamwork
Teamwork adalah
“pekerjaan yang dilakukan oleh beberapa asosiasi dengan masing-masing melakukan
bagian tetapi semua mensubordinasi keunggulan pribadi untuk efisiensi
keseluruhan”. Dalam teknik akuntansi lingkungan bisnis dapat digunakan
untuk memberikan tindakan keuangan manfaat kerja sama tim yang berguna untuk
membenarkan konsep.
Teamwork semakin
dianjurkan oleh pembuat kebijakan perawatan kesehatan sebagai sarana menjamin
kualitas dan keamanan dalam pengiriman layanan, sebuah komite dari Institute of
Medicine merekomendasikan pada tahun 2000 bahwa program keselamatan pasien
“mendirikan program pelatihan tim interdisipliner bagi penyedia yang
menggabungkan metode terbukti pelatihan tim, seperti simulasi.”
Dalam perawatan
kesehatan, analisis konsep sistematis pada tahun 2008 menyimpulkan kerja sama
tim untuk menjadi “sebuah proses dinamis yang melibatkan dua atau lebih
profesional kesehatan dengan latar belakang pelengkap dan keterampilan, berbagi
tujuan kesehatan umum dan berolahraga upaya fisik dan mental bersama dalam
menilai, merencanakan, atau mengevaluasi perawatan pasien . ” Di tempat lain
kerja sama tim didefinisikan sebagai” perilaku-perilaku yang memfasilitasi
interaksi anggota tim yang efektif, “dengan” tim “didefinisikan sebagai”
sekelompok dua atau lebih individu yang melakukan beberapa tugas yang terkait
dengan pekerjaan, berinteraksi satu sama lain secara dinamis, memiliki masa
lalu bersama, memiliki berbagi masa mendatang, dan berbagi nasib yang sama
“[definisi lain untuk kerja sama tim yang diusulkan pada tahun 2008 adalah”
komponen saling tergantung kinerja yang diperlukan untuk secara efektif
mengkoordinasikan kinerja beberapa individu. “, seperti itu, kerja sama tim”
bersarang di dalam “konsep yang lebih luas dari kinerja tim yang juga termasuk
tingkat-individu taskwork . A 2012 tinjauan literatur akademik menemukan
bahwa kata” kerja tim “telah digunakan” sebagai mencakup semuanya untuk merujuk
pada sejumlah proses perilaku dan negara muncul. ”
4.
Implikasi
Manejerial
Menurut kamus besar
Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat
merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah
manajerial atau manajemen.
Dalam manajemen
terdapat 2 implikasi yaitu :
1.
Implikasi prosedural meliputi tata cara
analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan.
2.
Implikasi kebijakan meliputi sifat
substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Daftar Pustaka
http://www.artikelsiana.com/2014/09/pengertian-kelompok-jenis-jenis-kelompok.html
diakses pukul 11.18 WIB
http://ratnafitrianingsih.blogspot.com/2013/05/4-implikasi-manajerial.html
diakses pukul 11.40
http://rizalardyansyah23.blogspot.com/2012/12/tahap-pembentukan-kelompok.html
diakses pukul 11.44
No comments:
Post a Comment