PENGERTIAN KUTIPAN
Kutipan merupakan suatu kalimat
yang berisi gagasan, ide, atau pendapat seseorang yang dijadikan bahan acuan
yang diambil dari berbagai sumber ( media cetak, online, atau audio). Menurut
Azahari (dalam Alam, 2005:38) “Kutipan merupakan bagian dari pernyataan,
pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan atau penelitian dari penulis lain,
atau penulis sendiri yang telah (menurut penulis kata telah harus
dihilangkan) terdokumentasi, serta dikutip untuk dibahas dan ditelaah berkaitan
dengan materi penulisan”.
Kata kutipan berdasarkan KBBI
memiliki arti pungutan atau petikan. Menurut KBBI, mengutip diartikan sebagai
mengambil perkataan atau kalimat dari buku baik fiksi atau nonfiksi.
Orang yang mengambil kutipan disebut dengan pengutip, sedang proses mengutip
disebut pengutipan. Mengutip gagasan dari berbagai sumber disesuaikan dengan
kebutuhan.
Dalam tulisan – tulisan ilmiah
(non fiksi) kutipan banyak diambil dari buku-buku terkait dengan proses ilmiah
tulisan yang dibuat, kutipan tersebut dibutuhkan sebagai pernyataan pendukung
pernyataan penulis karya ilmiah. Tak hanya selalu karya nonfiksi,
tulisan-tulisan fiksi atau semifiksi biasanya memberikan gagasan yang dapat
dijadikan kutipan kehidupan seseorang, kata –kata motivasi merupakan salah satu
contoh kutipan.
ATURAN DALAM PENULISAN KUTIPAN
Jika penulisan kita ingin berjalan
dengan baik, maka dalam mengutip catatan karya orang lain sebaiknya kita
perhatikan beberapa aturan yang perlu diketahui dalam penulisan kutipan dan
sumber kutipan didasarkan kepada sistem Harvard sebagai berikut :
1.
Kutipan ditulis dengan menggunakan “dua tanda
petik” jika kutipan ini merupakan kutipan pertama atau dikutip dari penulisnya.
Jika kutipan itu diambil dari kutipan, maka kutipan tersebut ditulis dengan
menggunakan ‘satu tanda petik’.
2.
Jika bagian yang dikutip terdiri atas 3 baris
atau kurang, kutipan ditulis dengan menggunakan tanda petik (sesuai dengan
ketentuan pertama) dan penulisannya digabung ke dalam paragraf yang ditulis
oleh pengutip dan diketik dengan jarak 2 spasi.
3. Jika bagian yang dikutip terdiri atas 4
baris atau lebih, maka kutipan ditulis tanpa tanda kutip dan diketik dengan
jarak 1 spasi. Baris pertama diketik mulai pada pukulan ke-6 dan baris kedua
diketik mulai pukulan ke-4.
Penulisan sumber kutipan ada beberapa kemungkinan seperti berikut :
Penulisan sumber kutipan ada beberapa kemungkinan seperti berikut :
1)
Jika sumber kutipan mendahului kutipan, cara
penulisannya adalah nama penulis yang diikuti dengan tahun penerbitan, dan
nomor halaman yang dikutip yang keduanya diletakkan dalam kurung.
2)
Jika sumber kutipan ditulis setelah kutipan,
maka nama penulis, tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip semuanya
diletakkan di dalam kurung.
3)
Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas
bagian yang dikutip, maka sumber kutipan yang ditulis tetap sumber kutipan yang
digunakan pengutip tetapi dengan menyebut siapa yang mengemukakan pendapat
tersebut.
4)
Jika penulis terdiri atas 2 orang, maka nama
keuarga kedua penulis tersebut harus disebutkan. Misalnya, Sharp dan Green
(1996:1). Kalau penulisnya lebih dari 2 orang, maka yang disebutkan nama
keluarga dari penulis pertama dan diikuti oleh et al.
5)
Jika masalah yang diikuti dibahas oleh beberapa
orang dalam sumber yang berbeda, maka cara penulisan sumber kutipan itu adalah
sebagai berikut :
Beberapa studi tentang anak-anak yang mengalami
kesulitan belajar (Dunkey, 1972;Miggs, 1976; Parmenter, 1976) menunjukkan bahwa
(tulis intisari rumusan yang dipadukan dari ketiga sumber tersebut).
6)
Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya
tulis dari penulis yang sama pada tahun yang sama, maka cara penulisannya
adalah dengan menambah huruf a, b, dan seterusnya pada tahun penerbitan.
Contoh : (Sanha, 1998a, 1998b).
7)
Jika sumber kutipan itu tanpa nama, maka
penulisnya adalah : (Tn. 1972:18).
8)
Jika yang diutarakan pokok-pokok pikiran seorang
penulis, tidak perlu ada kutipan langsung, cukup dengan menyebut sumbernya
(tahun : hal).
JENIS KUTIPAN
Kutipan langsung merupakan salinan
yang persis sama dengan sumbernya tanpa penambahan (Widjono, 2005: 63),
sedangkan kutipan tidak langsung menyadur, mengambil ide dari suatu sumber dan
menuliskannya sendiri dengan kalimat atau bahasa sendiri (Widjono, 2005: 64).
1. Kutipan
Langsung
Cara melakukan kutipan langsung
adalah sebagai berikut.
A. Kutipan empat baris atau kurang
(Langsung Pendek):
·
Dikutip apa adanya;
·
Diintegrasikan ke dalam teks paparan penulis;
·
Jarak baris kutipan dua spasi (sesuai dengan
jarak spasi paparan);
·
Dibubuhi tanda kutip (“….”);
·
Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir
kutipan, yakni nama penulis, tahun terbit, dan halaman sumber (PTH
atau Author, Date, Page (ADP), misalnya (Penulis,
2012:100).
·
Jika berbahasa lain (asing atau daerah), kutipan
ditulis dimiringkan (kursif);
·
Jika ada kesalahan tik pada kutipan, tambahkan
kata sic dalam kurung (sic) di kanan kata yang salah tadi;
·
Jika ada bagian kalimat yang dihilangkan, ganti
bagian itu dengan tanda titik sebanyak tiga bilah jika yang dihilangakan itu
ada di awal atau di tengah kutipan, dan empat titik jika di bagian akhir kalimat;
·
Jika ada penambahan komentar, tulis komentar
tersebut di antara tandakurung, misalnya, (penggarisbawahan oleh penulis).
Contoh :
Ada beberapa pendapat mengenai hal
itu. Suryaningrat (1983: 20—21 dan 30) mengatakan, “Menurut salah satu
historiografi tradisional, penyerahan kekuasaan kerajaan Pajajaran kepada
Kerajaan Sumedanglarang berlangsung melalui penyerahan mahkota emas raja
Kerajaan Sunda Pajajaran kepada Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota secara
simbolis berarti bahwa Sumedanglarang menjadi penerus Kerajaan Sunda,”
B. Lebih dari Empat Baris
(Langsung Panjang):
·
Dikutip apa adanya;
·
Dipisahkan dari teks paparan penulis dalam
format paragraf di bawah paparan penulis;
·
Jarak baris kutipan satu spasi;
·
Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir
kutipan, yakni nama penulis, tahun terbit, dan halaman sumber, misalnya
(Penulis, 2012:100).
·
Jika berbahasa lain (asing atau daerah), kutipan
ditulis dimiringkan.
Contoh :
Mengenai pentingnya penelitian di
lokasi tersebut Triwurjani dkk. (1993: 7—43) mengatakan sebagai berikut:
Penelitian secara lebih intensif
di kawasan Danau Ranau pada tahun-tahun sesudahnya masih dilakukan, yaitu pada
tahun 1993 tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional kembali melakukan penelitian
berupa survei pada situs-situs di kawasan Danau Ranau, baik yang secara
adminstratif berada di Kabupaten Lampung Barat maupun Kabupaten OKU (Ogan
Komering Ulu), Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian yang dilakukan menunjukkan
temuan-temuan arkeologis dari beberapa situs yang diperoleh memiliki ciri
prasejarah hingga klasik.
2. Kutipan
Tidak Langsung
Cara melakukan kutipan tidak
langsung adalah sebagai berikut:
·
Menggunakan redaksi dari penulis sendiri
(parafrasa);
·
Mencantumkan sumber (nama penulis, tahun, dan
halaman)
Contoh:
Menurut salah satu historiografi
tradisional, penyerahan kekuasaan kerajaan Pajajaran kepada Kerajaan
Sumedanglarang berlangsung melalui penyerahan mahkota emas raja Kerajaan Sunda
Pajajaran kepada Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota secara sibolisbereti
bahwa Sumedanglarang menjadi penerus Kerajaan Sunda (Suryaningrat, 1983: 20—21
dan 30).
REFERENSI:
Hs., Widjono. 2005. Bahasa
Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi. Jakarta:
Grasindo.
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbbandung/2014/11/27/kaidah-pengutipan-dalam-karya-tulis-ilmiah/
No comments:
Post a Comment