Thursday, 9 June 2016

Contoh Proposal Penelitian Ilmiah


PROPOSAL PENELITIAN SOSIOLOGI TENTANG BULLYING
BULLYING
(STUDI KASUS DI SMAN1 PADANG PANJANG)

Disusun Oleh :


1.      ARIF ABDUL NASIR
2.      PRIMA HARDI PUTRA
3.      VINDO ALHAMDA PUTRA

SMAN1 PADANG PANJANG
KOTA PADANG PANJANG

TAHUN AJARAN 2014 / 2015


KATA PENGANTAR

          Puji syukur kami ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya berkat pertolongan-Nya, kami dapat menyusun karya tulis ini yang berjudul “BULLYING“. Kemudian kami mengucapkan banyak terima kasih kepada guru kami Ibu Lendawati sebagai guru sosiologi di X IPS 1 dan bapak Feri Hidayat Zahuri yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan karya tulis ini.
          Kami juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua kami yang telah memberikan dukungan terhadap yang telah memberikan dukungan berupa sarana dan prasarana, tidak lupa pula untuk teman kami yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Dengan adanya tugas ini, kami berharap agar dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan serta pengaruh bullying terhadap siswa disekolah.
      Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih terdapat banyak kekurangan .kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk untuk menyempurnakan karya tulis ini.

Padang Panjang, 20 Mei 2015


    Peneliti
                                                                                                               
BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
            Bullying sudah lama terjadi tetapi permasalahan ini tetap saja menjadi topic yang masih hangat diperbincangkan dan belummenemukan titk terang. Keberadaan bullying seakan akan di pandang sebelah mata, sehingga mungkin baru sedikit yang menyadari bahaya dari keberadaan bullying tersebut. Padahal bahaya dari bullying dapat sampai mengakibatkan kehilangan nyawa. Kini saatnya di butuhkan penyadaran terhadap berbagai pihak untuk mengatasi masalah bullying.
            Bullying seakan akan sudah menjadi tradisi yang rutin terjadi sehingga menimbulkan pola diantara orang orang, contohnya saja disekolah yang kami teliti saat ini. Bullying dapat dikatakan sebagai hal yang sangat wajar. Setiap masalah pasti selalu ada penyebab yang melatarbelakangi, sehingga kami sebagai peneliti dapat mengetahui mengapa bullying selalu terjadi bahkan sudah menjadi sebuah tradisi. Bullying bukan saja bisa terjadi karena tradisi yang dilestarikan, tetapi juga bisa terjadi karena ketidaksadaran seorang pelaku, korban dan saksi yang berujung terhadap tindakan bullying.
            Dalam penelitian ini kami ingin mengetahui dan mendalami mengapa bullying bisa terjadi. Pengaruh apa saja yangdapat dirasakan bagi pelaku, korban, dan saksi dari kasus bullying. Dari pengaruh yang berdampak negative tersebut apakah ada sebuah pengaruh yang berkaitan terhadap keaktifan siswa disekolah.

B.      Identifikasi Masalah
Masalah Bullying sangatlah luas dan kompleks. Beberapa faktor penyebab terjadinya tindakan Bullying adalah :

1.         Faktor pribadi anak itu sendiri
2.         Faktor keluarga
3.         Faktor lingkungan
4.         Faktor sekolah
5.         Faktor pengaruh media
Faktor-faktor tersebut merupakan penyebab munculnya tindakan Bullying di dalam dan luar dunia pendidikan.

C.      Pembatasan Masalah

         Penulis mengangkat topik tindakan Bullying ini bertujuan  untuk mengembalikan Tujuan Pendidikan Nasional sesuai UUD 1945 (versi Amandemen), seperti yang sudah termaktub di latar belakang penulisan, Pasal 31, ayat 3, menyebutkan, “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan, yang diatur dengan undang-undang.”

D.     Perumusan Masalah
§  Apakah yang dimaksud dengan bullying?
§  Apakah pengaruh bullying pada siswa?
§  Apa dampak dari bullying?
§  Bagaimana cara mengatasi bullying?

E.      Tujuan Penelitian
Menjawab dari rumusan masalah di atas.

F.       Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini agar tidak terjadi lagi bullying diantara kalangan pelajar atau siswa maupun disekolah. Selanjutnya, Manfaat penulisan laporan ini adalah :
1.      Sebagai referensi bacaan untuk para pembaca .
2.      Sebagai pengetahuan terhadap pembaca.
3.      Sebagai standarisasi nilai siswa.

BAB II
KERANGKA TEORI ATAU KAJIAN PUSTAKA

A.        Deskripsi Teori

·               Makna Bullying

Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang perilaku Bullying :

1.         Ken Rigby (2002:15) : “Penekanan atau penindasan yang berulang-ulang secara  psikologis atau fisik terhadap seseorang yang memiliki kekuatan atau kekuasaan yang kurang, oleh seseorang atau kelompok orang yang lebih kuat.”

2.         Andrew Mellor (1997), seorang psikolog dari University of Edinburgh, Inggris, mendefinisikan Bullying terjadi ketika seseorang merasa teraniaya oleh tindakan orang lain dan dia takut bila perilaku buruk tersebut akan terjadi lagi, dan merasa tak berdaya untuk mencegahnya.

3.         Barbara Coloroso (2003:44) : “Bullying adalah tindakan bermusuhan yang dilakukan secara sadar dan disengaja yang bertujuan untuk menyakiti, seperti menakuti melalui ancaman agresi dan menimbulkan terror. Termasuk juga tindakan yang direncanakan maupun yang spontan bersifat nyata atau hampir tidak terlihat, dihadapan seseorang atau di belakang seseorang, mudah untuk diidentifikasi atau terselubung dibalik persahabatan, dilakukan oleh seorang anak atau kelompok anak.
Dari beberapa pengertian diatas maka pada dasarnya bullying adalah bentuk tindakan atau perilaku,  agresif seperti mengganggu, menyakiti atau melecehkan yang dilakukan secara sadar, sengaja dengan cara berulang-ulang oleh seseorang atau sekelompok orang.
Bullying dapat terjadi di mana saja, tidak memilih umur atau jenis kelamin korban. Korban bullying pada umumnya adalah anak yang lemah, pemalu, pendiam dan special (cacat, tertutup, cantik atau punya ciri-ciri tubuh yang tertentu) yang dapat menjadi bahan ejekan.

·               Jenis-jenis Bullying
Menurut Andi Priyatna (2010:3),  jenis-jenis bullying dikategorikan sebagai berikut :
1.         Fisikal : memukul, menendang, mendorong, merusak
2.         Verbal : mengolok-olok nama panggilan, mengancam, menakut-nakuti
3.         Sosial : gossip, rumor, dikucilkan dari pergaulan, dan sejenisnya
4.         Cyber/elektronik: mempermalukan orang dengan menyebar gossip di jejaring social internet (missal : Facebook)

·         Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Bullying

Beberapa faktor penyebab terjadinya tindakan bullying adalah :

1.           Faktor pribadi anak itu sendiri
2.           Faktor keluarga
3.           Faktor lingkungan
4.           Faktor sekolah
5.           Faktor pengaruh media

B.        Penelitian Relevan
Berdasarkan data yang didapat dalam sebuah penemuan internasional dikatakan 59 persen siswa di Indonesia yang disurvey melaporkan bahwa siswa tersebut mendengar ejekan yang menyakitkan hati dan perasaannya setiap harinya di sekolah sehingga merasa enggan atau malas untuk datang ke sekolah lantaran trauma dan 10% sampai 16% siswa di Indonesia yang disurvey melaporkan bahwa siswa tersebut telah diejek, diolok-olok, dikucilkan, dipukul, ditendang, atau didorong setidaknya sekali dalam setiap minggunya di sekolah. (Huneck, 2006).
Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan oleh seorang psikolog bernama A. Kasandra Putranto pada seminar yang diadakan di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta pada tanggal 21 November 2012 lalu, menunjukkan bahwa dari 353 siswa yang dijadikan sampel penelitian, tindak bullying yang pernah dialami oleh mereka merupakan tindak bullying dalam klasifikasi fisik dan psikis. Bullying tersebut 33% disebabkan karena siswa kesulitan dalam bergaul dan 26% disebabkan karena fisik yang kecil/ lemah dan cacat. Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan dampak yang ditimbulkan oleh aksi bullying membuat 55% siswa merasa tertekan dan gugup, sedangkan 37% siswa mengalami kekurangan dalam berkonsentrasi. Dalam penelitian tersebut, ditunjukkan pula bahwa 36% korban bullying membalas tindak bullying yang mereka terima ( Koebler, Jason. 2011 ).
Menurut Ratna (dalam Juwita, 2008, h.2) selaku ketua peneliti kekerasan bullying yang hasilnya diumumkan di seminar nasional ketiga anti-bullying yang digelar di Hotel JW Marriott,  meningkatnya kasus bullying di kalangan remaja disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya melibatkan peran media massa, yaitu begitu banyaknya film yang selalu menampilkan adegan kekerasan.

C.        Kerangka Berfikir
Menurut teori konvergensi yang dikemukan oleh William Stern, dikemukakan bahwa perkembangan individu tidak hanya dipengaruhi oleh faktor bawaan saja, tetapi faktor lingkungan juga ikut berpengaruh. Sehingga manusia perlu berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang dimaksud dengan anak adalah:
“Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.”
Menurut Ganter & Yeakel adalah lembaga yang terakreditasi bagi anak pengaruhnya terhadap sikap mereka mengembangkan adalah signifikan. Sikap dikembangkan sesuai dengan kebutuhan bagi seorang anak untuk mendapatkan proses yang tepat. Salah satu fungsi utama dari sekolah adalah mencari pengetahuan. Sikap anak terhadap belajar terutama ditandai oleh pengetahuan mencari, dan sikap ini sering berubah dalam kondisi sekolah formal. Di banyak sekolah anak masih diharapkan menjadi tidak aktif, anak terkadang bersikap malas dan kurang ada rasa ingin tahu.
School Bulying menurut Riauksina, Djuwita dan Soesinto didefinisikan sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang/sekelompok pelajar yang memiliki kekuasaan, terhadap pelajar/siswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut.
Cohen dengan teori subkebudayaan delinkuennya menjelaskan bahwa perilaku kenakalan dilakukan oleh anak-anak yang berkelompok dengan teman-temannya. Kenakalan ini salah satunya adalah bullying, yang menurut Cohen sebuah tindakan yang tidak memiliki asas atau tujuan yang jelas.
Shawn dan Mc Kay mengemukakan sebuah teori yang berpendapat bahwa kenakalan perlu di transmisi karena pengaruh gaya hidup dan  mendapatkan status merupakan hal yang penting. Teori ini dinamakan sebagai Cultural Transmission Theory.

D.       Hipotesis Penelitian

1.           Pengertian  Bullying
Bullying  berasal  dari  kata  asal  bully,  yaitu  suatu  kata  yang  mengacu  pada  pengertian  adanya  “ancaman”  yang  dilakukan  seseorang  terhadap  orang  lain  (yang  umumnya  lebih  lemah  atau  “rendah”  dari  pelaku),  yang  menimbulkan  gangguan  psikis  bagi  korbannya,  berupa  stres  yang  muncul  dalam  bentuk  gangguan  fisik  atau  psikis,  atau  keduanya. Bully  biasanya  berlangsung  dalam  waktu  yang  lama  (tahunan),  sehingga  sangat  mungkin  mempengaruhi  korban  secra  psikis.  Korban  bully akan  merasa  marah  dan  kesal  dengan  kejadian  yang  menimpa  mereka,  ada  juga  peresaan  marah,  malu,  dan  kecewa  pada  diri  sendiri,  karena  “membiarkan”  kejadian  tersebut, dan   tidak  berani  untuk  melaporkan  pelaku pada orang dewasa.


2.           Pengertian  Pengaruh  Bullying  Terhadap  Siswa
Bullying  menurut  psikolog  Andrew  Mellor  adalah pengalaman    yang  terjadi ketika  seseorang  merasa  teraniaya  oleh  tindakan  orang  lain  dan ia  takut  apabila   perilaku  buruk  tersebut  akan  terjadi  lagi .  Ron  Banks memaparkan sebuah penelitian  pada  tahun  1997 di  Scandinavian  bahwa  ada  koleksi  yang kuat antara  bullying  yang   dilakukan  oleh  siswa  selama beberapa  tahun. Mereka  sebagai  korban  bullying  sering  mengalami  ketakutan  untuk  sekolah  dan  menjadi tidak  percaya  diri, merasa  tidak  nyaman,  dan  tidak  bahagia. Aksi  bullying  menyebabkan  seseorang  menjadi  terisolasi dari  kelompok  sebayanya karena  teman  sebaya korban  bullying  tidak  mau  akhirnya  mereka  menjadi target  bullying  karena  mereka  berteman  dengan  korban.

3.      Dampak dari Bullying
Para korban bullying umumnya bukanlah pemberani, memiliki rasa cemas, dan rendah diri, yang menjadikan mereka sebagai korban tindak kekerasan ( Ramdan, Dadan Muhammad. 2008 ). Akibat mendapat perlakuan ini,korban pun memiliki rasa dendam,untuk suatu ketika akan mebalasnya terhadap individu lain. Sehingga bukan tak mungkin korban bullying akan menjadi pelaku bullying pada anak lain yang ia pandang sesuai dengan tujuannya,yaitu guna mendapat kepuasan dengan cara membalas dendam. Ada proses belajar yang sudah ia jalani, dan ada dendam yang tak terselesaikan.siswa korban “bullying” akan mengalami permasalahan kesulitan dalammembina hubungan interpersonal dengan orang lain dan jarang datang ke sekolah. Akibatnya, mereka (korban bullying) ketinggalan pelajaran dan sulit berkonsentrasi dalam belajar sehingga hal tersebut mempengaruhi kesehatan fisik dan mental baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Beberapa hal yang bisa menjadi indikasi awal bahwa anak mungkin sedang mengalami “bullying” di sekolah oleh bullying, tidak menyadari dampak bullying yang merusak kegiatan belajar siswa, serta tida ada campur tangan secara efektif dari sekolah.

4.      Cara mengatasi bullying
Di samping itu cara mengatasi bullying yang terjadi di kalangan remaja adalahmenghimbau para orang tua untuk mengembangkan kecerdasan emosional anak sejak dini.Ajarkan anak untuk memliki rasa empati, menghargai orang lain, dan menyadarkan sang anak bahwa dirinya adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Masyarakat mendesak pemerintah agar memiliki program yang tegas, jelas dan terarah, kalau kita diam saja, maka itu sama saja dengan melegalkan tradisi dendam di sekolah tersebut. Dan merupakan bahaya yang akan kerap menghantui para siswa sekolah, baik pada generasi ini, dan pada generasi mendatang.Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kebijakan yang bersifat menyeluruh di sekolah, sebuah kebijakan yang melibatkan komponen dari guru sampai siswa, dari kepala sekolah sampai orang tua murid ,kerja sama antara guru,orang tua dan masyarakat atau pihak lain yang terkait seperti kepolisian, aparat hukum dan sebagainya sangat diperlukan dalam menangani masalah ini.

BAB III
METODE PENELITIAN
A.        Lokasi Penelitian
Kami melakukan penelitian ini di SMA Negeri 1 Padang Panjang Jl.

B.    Waktu Penelitian
Kami melakukan penelitian ini dari awal selama 4 minggu. Dengan rincian sebagai berikut :
            Minggu ke-1    : Melakukan survei terhadap masyarakat sekitar.
            Minggu ke-2    : Pembuatan teknis penelitian dan mencari informan.
            Minggu ke-3    : Merumuskan masalah-masalah.
            Minggu ke-4    : Memasukan data yang telah di dapat seta menganalisisnya.

C.     Bentuk dan Strategi Penelitian
Menurut Oakley.1999:156 dalam Jurnal internasional relations Penelitian Kuantitatif adalahPenelitian Ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan  fenomena yang terjadi.
                                   
D.    Sumber Data
Data yang kami peroleh adalah dari hasil survei dan pendapat dari siswa SMAN 1 Padang Panjang yang kami lakukan,sumber data yang kami peroleh didapat di Internet dan buku-buku.

E.     Teknik Pengumpulan Data
Menurut Prof. Heru (2006) Observasi adalah Aktivitas yang dilakukan seseorang terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya,untuk mendapatkan informasi-informasi yanf dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian

F.     Teknik Analisis
Menurut Sugiyono ( 2003:II ) Deskriptif Kualitatif adalah Prosedur penelitian berdasarkan data deskriptif ,yaitu berupa lisan atau kata tertulis dari seseorang subjek yang telah diamati dan memiliki karakteristik bahwa data yang tidak diubah serta menggunakan cara yang sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.

DAFTAR PUSTAKA

Alexander dikutip Sejiwa,2008.10 dalam widiharto 2008.2 Bullying dan Peserta didik.
Available at: http://www.usnews.com/education/blogs/high-school-notes/
Oakley.1999:156.30 Oktober 2010 Penelitian Kuantitatif
http://www. blogs.peneltiankuantitatif.Devania annesya.com
Prof.Heru. 2006.observasi.Penerbit: PT.Remaja Rosdakarya
Ramdan, Dadan Muhammad. 2008. Inilah Catatan Kasus Kekerasan di Sekolah. Available at:http://okezone.com/Bullying/inilah-catatan-kasus-kekerasan-di-sekolah.htm
Ratna Djuwita, (2008). Bullying: Kekerasan Terselubung di Sekolah.
http://www.anakku.net, 20 Nopember 2013.
Riauskina,Djuwita dan Soesetro (2001). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta
Didik. Jakarta : Bumi Aksara
Sugiyono. 2003. Deskriptif Kualitatif. Perencanaa Pembelajaran. Bandung.Penerbit: PT.Remaja Rosdakarya.
Suryanto,2007.1 dalam Widiharta.2 Bullying dan Peserta didik.
Yuyun. 2011. Masalah Kesehatan Mental Remaja di Era Globalisasi. Available at:http://blogs.unpad.ac.id/yuyun71/Bullying/KesehatanMental_blognyayuyun.htm



No comments:

Post a Comment